Cara Budidaya Kangkung. Siapa yang tidak kenal dengan
tanaman kangkung karena tanaman ini sangat mudah ditemukan dimana - mana.
Dimana ada tukang jualan sayur maka pasti ada kangkung yang dijual disana.
Kangkung tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak
peminatnya. Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water
spinach. Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China
Selatan Australia dan bagian negara Afrika.
Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa
Barat, juga di Irian Jaya di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung
merupakan lumbung hidup sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh
Besar tanaman kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga
maupun untuk dijual ke pasar.
Jenis
Tanaman
Kangkung termasuk suku Convolvulaceae (keluarga
kangkung-kangkungan). Kedudukan tanaman kangkung dalam sistematika
tumbuh-tumbuhan diklasifikasikan ke dalam:
a)
Divisio : Spermatophyta
b)
Sub-divisio : Angiospermae
c)
Kelas : Dicotyledonae
d)
Famili : Convolvulaceae
e)
Genus : Ipomoea
f)
Species : Ipomoea reptans
Kangkung merupakan tanaman yang tumbuh cepat yang memberikan
hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih. Kangkung yang dikenal dengan
nama Latin Ipomoea reptans terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu
Kangkung Darat yang disebut Kangkung Cina dan Kangkung Air yang tumbuh secara alami di sawah,
rawa atau parit-parit.
Perbedaan
antara kangkung darat dan kangkung air :
Warna
bunga.
Kangkung air berbunga putih kemerah-merahan, sedangkan
kangkung darat bunga putih bersih.
Bentuk daun dan batang.
Kangkung
air berbatang dan berdaun lebih besar dari pada kangkung darat. Warna batang
berbeda. Kangkung air berbatang hijau, sedangkan kangkung darat putih
kehijau-hijauan.
Kebiasaan
berbiji.
Kangkung darat lebih banyak berbiji dari pada kangkung air.
Itu sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air
dengan stek pucuk batang.
Manfaat
Tanaman
Bagian tanaman kangkung yang paling penting adalah batang
muda dan pucuk-pucuknya sebagai bahan sayur-mayur. Kangkung selain rasanya enak
juga memiliki kandungan gizi cukup tinggi, mengandung vitamin A, B dan vitamin
C serta bahan-bahan mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan
badan dan kesehatan.
Disamping itu hewan juga menyukai kangkung bila dicampur
dalam makanan ayam, itik, sapi, kelinci dan babi.
Seorang pakar kesehatan Filipina: Herminia de Guzman Ladion
memasukkan kangkung dalam kelompok "Tanaman Penyembuh Ajaib", sebab
berkhasiat untuk penyembuh penyakit "sembelit" juga sebagai obat yang
sedang "diet". Selain itu, akar kangkung berguna untuk obat penyakit
"wasir"
SYARAT
PERTUMBUHAN
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun.
Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin
Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini
berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung
pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh
rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput
liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang rumput, kebun/ladang yang agak
rimbun.
Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau
mendapat sinar matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi)
tanaman kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung
sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di
tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga
disukai konsumen.
Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik
100 m tinggi tempat, maka temperatur udara turun 1 derajat C. Apabila kangkung
ditanam di tempat yang terlalu panas, maka batang dan daunnya menjadi agak
keras, sehingga tidak disukai konsumen.
Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak
mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah.
Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang
tergenang, karena akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan
tanah yang selalu tergenang air.
Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi
pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat
mempertahankan kandungan air secara baik.
2.3.
Ketinggian Tempat
Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran
rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik kangkung darat
maupun kangkung air, kedua varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di
dataran rendah maupun di dataran tinggi. Hasilnya akan tetap sama asal jangan
dicampur aduk.
CARA
BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG
Pembibitan
kangkung
Persyaratan
Bibit Kangkung Darat
Dalam pemilihan bibit harus disesuaikan dengan lahan (air
atau darat). Karena kalau kangkung darat ditanam di lahan untuk kangkung air
produksinya kurang baik, warna daun menguning, bentuk kecil dan cepat membusuk.
Bibit kangkung sebaiknya berasal dari kangkung muda,
berukuran 20 -30 cm. Pemilihan bibit harus memperhatikan hal-hal seperti
berikut, batang besar, tua, daun besar dan bagus. Penanamannya dengan cara stek
batang, kemudian ditancapkan di tanah. Sedangkan biji untuk bibit harus diambil
dari tanaman tua dan dipilih yang kering serta berkualitas baik.
Penyiapan
Benih
a) Benih kangkung yang akan ditanam
adalah stek muda, berukuran 20-30 cm, dengan jarak tanam 1,5 x 15 cm.
b) Untuk benih dari biji kangkung
diambil dari tanaman yang tua.
c) Benih yang diperlukan untuk
seluas 10 m2 atau 2 bedengan ± 300 gram, jika tiap lubang diisi 2-3 butir biji.
Teknik
Penyemaian Benih
Biji dengan ukuran diameter 3 mm, disebar dalam baris-baris
berjarak 15 cm dengan jarak kira-kira 5 cm antara masing-masing biji. Kultivar
yang berbiji dapat tahan tanah lembab dan tumbuh baik dalam musim hujan.
Pemeliharaan
Pembenihan/Penyemaian
Agar diperoleh hasil panen yang baik, dalam pemeliharaan pembenihan
kangkung diperlukan penyiraman teratur dan kerap pada cuaca kering.
Pengolahan
Media Tanam
Persiapan
Media Tanam
Kangkung air membutuhkan tempat-tempat yang ada genangan
air. Bertanam kangkung memerlukan tanah yang diberi pupuk kompos, kemudian
dibuatkan petak-petak/bedengan seperti tanaman sayuran lain. Tentang panjang bedengan,
tergantung kondisi lahan. Kemudian siapkan tugal dan tancapkan di atas bedengan
dengan jarak 20 x 20 cm.
Pembukaan
Lahan
Tiga minggu sebelum melakukan penanaman kangkung, sebaiknya
tanah diolah terlebih dahulu. Kemudian tanah dicampur dengan pupuk kompos atau
pupuk kandang sebanyak 10 ton per hektar, diberi air dengan ketinggian 5 cm,
dibiarkan tergenang air dan diberi urea 1 kuintal per hektar
Pembentukan
Bedengan
Pembentukan bedengan untuk tanaman kangkung dapat dilakukan
dengan ukuran lebar 0,8-1,2 m, panjang 3-5 m, dalam ± 15-20 cm dan jarak antar
bedeng 50 cm dengan membuat selokan. Ukuran tersebut dapat disesuaikan,
tergantung keadaan lahan yang tersedia. Bedengan dibuat untuk kelancaran
pemasukan dan pembuangan air yang berlebih serta untuk memudahkan pemeliharaan
dan kegiatan lain. Ada pula yang membuat bedengan dengan ukuran panjang kali
lebar: 2x1 m dengan kedalaman drainase 30x30 cm.
Pemupukan
Pemupukan bagi tanaman kangkung terdiri dari pupuk dasar
yaitu pupuk kandang, yang diberikan seminggu sebelum tanam (setelah selesai
pembuatan bedengan). Selain itu juga diberikan pupuk urea, seminggu setelah
tanam, kemudian 2 minggu setelah tanam. Pemberian pupuk urea dicampur dengan
air kemudian disiram pada pangkal tanaman dengan ember penyiram.
Pada waktu melakukan pemupukan, lahan dikeringkan terlebih
dahulu selama 4 sampai 5 hari. Kemudian diairi kembali.
Pupuk yang diperlukan adalah sebagai berikut: 10-20 ton/ha
rabuk organik dan 100-250 kg/ha urea, diberikan selama 2 minggu pertama, dengan
cara disiramkan.
Teknik
Penanaman Kangkung
Penentuan
Pola Tanam
Penentuan pola tanam dapat disesuaikan dengan luas lahan
yang akan ditanami. Apabila bedengan dibuat dengan ukuran 2x1 m, maka bila
jarak tanamnya ditentukan 20x20 cm, maka dalam satu bedengan terdapat sebanyak
50 lubang atau 50 rumpun kangkung.
Pembuatan
Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan dengan cara ditugal,
yang berjarak 20x20 cm, sedalam ± 5 cm. Setiap bedengan dapat ditentukan jumlah
lubangnya (tergantung ukuran bedengan)
Cara
Penanaman
Penanaman kangkung darat dilakukan pada sore hari yaitu jam
16.00 sampai 18.00. Hal ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung
mendapat udara kering sehingga benih cepat berkecambah.
Pemeliharaan
Tanaman Tanaman Kangkung
Penjarangan
dan Penyulaman
Bila tanaman kangkung terlalu lebat/sangat berdesakan dalam
satu rumpun maka diperlukan penjarangan. Apabila tanaman banyak yang mati, maka
segera dilakukan penyulaman (diganti dengan bibit yang baru yang telah
disiapkan).
Penyiangan
dan Pembumbunan tanaman kangkung
Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput liar (tanaman
pengganggu). Penyiangan dilakukan setiap 2 minggu.
Pembumbunan
dilakukan untuk mendekatkan unsur hara bagi tanaman kangkung sehingga dapat
mempermudah akar tanaman untuk mentransfernya. Pembumbunan dilakukan pada saat
tanaman berumur 2 minggu.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk urea. Pupuk
urea diberikan hanya sekali dengan cara dilarutkan dalam air lalu disiram pada
tanaman kangkung. Perlu diperhatikan agar pada waktu menebar pupuk jangan
sampai ada butir pupuk yang tersangkut atau menempel pada daun, sebab akan
menyebabkan daun menjadi layu. Gunakan sapu lidi setiap selesai menabur pupuk.
Pengairan
dan Penyiraman
Selama tidak ada hujan, perlu dilakukan penyiraman.
Penyiraman gunanya untuk mencegah tanaman kangkung terhadap kekeringan.
Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi (jam 07.00) dan sore (jam
17.00). Penyiraman dilakukan dengan gembor penyiram. Tanaman kangkung
membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya.
Waktu
Penyemprotan Pestisida
Tanaman kangkung darat yang terkena ulat berwarna putih yang
berada pada helai daun sebelah bawah sehingga menyebabkan warna daun menjadi
kuning. Untuk penanggulangannya disemprotkan Baysudin dengan dosis 2 cc per
liter air, yang disemprotkan sore hari.
Untuk memberantas ulat daun yang sering menyerang tanaman
kangkung, digunakan Insektisida Diazinon 60 EC, dengan dosis sebesar 2 cc per
liter air dan disemprotkan pada tanaman.
Serangga pemakan daun dikendalikan dengan penyemprotan
strategis senyawa organofosfat jauh sebelum pemanenan.
Agar pertumbuhan subur, sebaiknya seminggu setelah atau
sebelum panen, tanaman dipupuk urea kembali.
Hama
dan Penyakit Tanaman Kangkung
Hama
Tanaman Kangkung
Hama yang banyak menyerang tanaman kangkung umumnya relatif
tidak ganas, antara lain: belalang dan ulat daun. Pengendalian: untuk mencegah
terjadi over populasi, semprotkan Sevin atau sejenisnya. Untuk memberantas ulat
daun ini digunakan Insektisida Diazinon 60 EC, dengan dosis sebesar 2 cc per
liter air dan disemprotkan pada tanaman. Pada waktu membasmi hama, sebaiknya
lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari. Kemudian diairi kembali.
Penyakit
Tanaman Kangkung
Tanaman kangkung tahan terhadap penyakit dan hanya
memerlukan sedikit perlindungan.
Penyakit
jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung adalah karat putih (Albugo Ipomoea
panduratae). Penyakit ini peka terhadap Dithane M-45 atau Benlate, tetapi bila
benih diperlakukan dengan penyiraman dan higiene umumnya baik, penyakit tidak
menjadi masalah. Serangga pemakan daun dikendalikan dengan penyemprotan
strategis senyawa organofosfat jauh sebelum pemanenan.
Panen
Tanaman Kangkung
Panen pertama sudah bisa dilakukan pada hari ke 12. Saat ini
kangkung sudah tumbuh dengan panjang batang kira-kira 20-25 cm. Ada pula yang
mulai memangkas sesudah berumur 1,5 bulan dari saat penanaman.
Cara pemanenan kangkung air hampir sama dengan kangkung
darat. Cara memanen, pangkas batangnya dengan menyisakan sekitar 2-5 cm di atas
permukaan tanah atau meninggalkan 2-3 buku tua. Panen dilakukan pada sore hari.
Panenan dilakukan dengan cara memotong kangkung yang siap panen dengan ciri
batang besar dan berdaun lebar.
Dengan menggunakan alat pemotong. Pemungutan hasil kangkung
darat dapat pula dilakukan dengan cara mencabutnya sampai akar, kemudian dicuci
dalam air. Panen kangkung darat dilakukan pada umur 27 hari. Selama panen,
lahan penanaman harus tetap basah tapi tidak berair (lembab).
Panen dilakukan 2-3 minggu sekali. Setiap kali habis panen,
biasanya akan terbentuk cabang-cabang baru. Setelah 5 kali panen atau 10-11
kali panen maka produksi kangkung akan menurun baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Jika sudah terlihat berbunga, sisakan ± 2 m2 untuk dikembangkan
terus menjadi biji yang kira-kira memakan waktu 40 hari sampai dapat
dikeringkan.
Pertanaman kangkung secara komersial menghasilkan sekitar 15
ton/ha sepanjang beberapa panenan berturut-turut atau sekitar 160 kg/tahun/10
m2.
Pascapanen
Tanaman Kangkung
Kangkung yang baru dipanen dikumpulkan dan kemudian
disatukan sebanyak 15-20 batang kangkung dalam satu ikatan.
Dalam penyimpanan (sebelum dipasarkan), agar tidak cepat
layu, kangkung yang telah diikat celupkan dalam air tawar bersih dan tiriskan
dengan menggunakan anjang-anjang.
Selamat mencoba untuk menanam kangkung, saya yakin dengan
mengikuti tahapan diatas anda akan berhasil dalam budidaya kangkung tersebut.
bagaimana cara menanggulangi kangkung yang terkena obat rumput????
BalasHapus