Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang
berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti
yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan
fisik (Hurlock, 1992). Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat
yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan
dewasa atau tua.
Seperti yang dikemukakan oleh Calon
(dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan
karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status
anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga
21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12
– 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18
– 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono
membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12
tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun,
dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006: 192)
Prilaku Menyinpang
Dalam
kehidupan masyarakat, tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma) untuk
erperilaku sesuai dengan perilaku yang dianggap baik oleh masyarakat. Proses
sosialisasi yang dibangun melaluiinteraksi social tidak selamanya menghasilkan
pola-pola perilaku taat nilai dan norma ( comfomity . adakalanya proses
sosialisasi tersebut justru menghasilkan perilaku yang tidak sesuai dengan
norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Tindakan yang tidak
sesuia dengan nilai dan norma tadi disebut perilaku menyimpang. Faktor Umum
Penyebab perilaku Menyimpang
1.
Ketidaksanggupan
menyerap nilai dannorma yang berlaku dalam masyarakat.
2.
Prosesbelajar
yang menimpang.
3.
Keteganan
antara kebudayaan dan struktur sosial.
4.
Ikatan
sosial yang berlaianan dan pengaruh kelompok sosial.
5.
Akibat
prosese sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan menyimpang.
6.
Akibat
proses sosialisasi tidak sempurna.
7.
Desakan
factor ekonomi.
8.
Faktor
budaya tau transisi yang menyimpang.
Perilaku menyimpang
dapat pula disebabkan oleh factor biologis. Hal ini sesuai hasil penelitian
seorang kriminolog yang bekerja di penjara Italia bernama Casare Lambroso. Ia
mengoolongkan para narapidana berdasarkan ukuran fisik. Darai hasil
penggolongan itu ia menemukan bahwa ada cirri-ciri fisik khas yang sama pada
semua narapidana, yaitu dahi pendek, rahang menonjol, tulang pipi jelas,
telinga brsar dan melebar, serta tubuh berbulu.
Bentuk Penyimpangan yang Dilakuaknoleh Remaja
Bentuk Penyimpangan yang Dilakuaknoleh Remaja
a. Homoseksualitas
dan lesbian
Sebenarnya
homoseksualitas dan lesbian bukan masalah baru, melainkan sudah ada sejak awal
masa sejarah manusia. Data statistic menunjukan, 8-10 juta populasi pria atau
wanita Indonesia pada suatu waktu terlibat pengalaman homoseksual atau lesbian.
Dan hal ini juga marak terjadi pada remaja. Dari jumlah ini sebagian besar
terus melakukannya.
Istilah
homo seksual dan lesbian sangat erat kaitannya dengan orientasi seksual
individu. Orientasi seksual biasaya digunakanuntuk menjelaskan kecenderungan
seseorang tertarik secara seksual pada jenis kelamin tertentu, dengan orang
yang memiliki jenis kelamin yang sama atau yang berjenis kelamin berbeda.
Orientasi seksusi ini dibedakan dalam dua kategori, yaitu homoseksual dan
heteroseksual. Sebutan homoseksual diberikan kepada orang-orang yang secara
seksual lebih tertarik kepada orang yang berjenis kelamin sama.
Gay adalah
laki-laki yang mencintai laki-laki sedangkan lesbi adalah wanita yang mencintai
wanita lain. Pria atau wanita tertarik baik secara emosional maupun seksual
terhadap laki-laki atau wanita lain. Banyak gay dan lesbian yang meyakini bahwa ia memiliki perasaan itu
karena pemberian tuhan dari lahir (given), tetapi sebagian lagi
mengatakan sebai pilihan sadar atau kibat pengalanman traumatis padamasa lalu.
Mengacu
pada teori penyebab homoseksual, dr. Wimpie Pangkahila mentebutkan ada empat
kemungkinan penyebab homoseksual dan lesbian
1.
Factor
Biologis
Yakni adaanya kelainan di otak
atau genetic
2.
Factor
Psikodimanik
Yaitu adanya gangguan
perkembanagn psikoseksual pada masa kanak-kanak.
3.
Factor
Sosiokultural
Yakni adat istiadat yang
memberlakukan hubungan homoseks dengan alasa tertentu yang tidak benar.
4.
Factor
Lingkungan
Yaitu keadaan lingkungan yang
memungkinkan dan mendorong pasangan homoseksual menjadi erat.
b. Penyalahgunaa
Narkotika
Pengunaa narkotika di bidang
kedokteran , penilitian, dan pengumbanga ilmu pengetahuan dapat memberi manfaat bagi manusia. Sebaliknya jika narkotika
digunakan tidak sesuai dengan norma agama dan masyarakat akan menyebab kan
prilaku menyimpang. Jenis-jenis narkotika antara lain ganja, candu, putaw,
sabu-sabu, morfin, heroin. Setidak nya ada empat alasan orang menggunaka narkotika:
1.
Ingin
menghilangkan atau mengurangi rasa takut
2.
Ingin
menghilangkan rasa malu atau minder
3.
Ingin
menghilangkan kesulitan atau permasalahan hidup meskipun hanya sebentar
4.
Ada
yang hanya sekedar ingin coba-coba supaya tidak ke tinggalan zaman
Penggunaan narkotika pada tingkatan
dan waktu tertentu akan mengakibatkan ke tergantungan. Bahkan bisa
menngakibatkan seseorang berbuat menyimpang seperti melakukan tindak
pembunuhan, pemerkosaan, dan perampokan
c. Perkelahian
antar pelajar
Perkelahian pelajar atau tawuran
selalu di awali dengan adanya suatu konflik antara ke dua pelajar atau lebih
yang berlainan sekolah. Perkelahian pelajar atau tawuran menjadi suatu
permasalahan yang serius karna peserta tawuran cenderung mengabaikan
norma-norma yang ada, mebabi buta, melibatkan korban yang tiak bersalah dan
merusakan benda-benda yang ada disekitar nya. Akibatnya, tawuran mendatang kan
bentuk penyimpangan lain seperti perusakan, penganiayan, bahkan pembunuhan
d. Alkoholisme
Minuman
alcohol mempunyai efek negative terhadap saraf . alkhol dapat mengakibatkan
mabuk sehinga seseorang tidak dapat berfikir secara normal . akibatnya, sorang
pemabuk mudah melakukan yang tidak terkendali baik secara fisik, sosial, maupun
psikologis sehinga merugikan dirinya dan orang lain.
e. Penyimpangan
dala gaya hidup yang lain dari biasanya
Contoh penyiumpangan
dari gaya hidup yang lain dari biasasnya adalah sebagai berikut.
1. Sikap arogansi, adalah
sikap kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seprti kekayaan, kekuasaan,
dan kepandaian. Sikap arogansi bisa saja dilakukan oleh seseorang yang ingin
menutupi kekurangan yang dimilikinya.
2.
Sikap
eksentrik, adalah perbuatan yang menyimpang dari biasanya sehingga dianggap
aneh, seperti anak laki-laki memakai anting-anting, perempuan memeki
anting-anting di lidahnya dan seniman berambut gondrong.
Faktor-faktor kenakalan remaja
Perilaku kenakalan remaja bisa
disebabkan oleh faktor dari remaja itu
sendiri. Baik faktor dari dalam (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
A.
Faktor internal:
1.
Krisis
identitas: Perubahan biologis dan sosiologis
pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua.
2.
Kontrol
diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari
dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat
diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
B. Faktor eksternal:
1.
Keluarga
dan Perceraian orangtua
Keluarga yang bahagia merupakan
suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan emosi para anggotanya (terutama
anak). Kebahagiaan ini diperoleh apabila keluarga dapat memerankan fungsinya
secara baik. Fungsi dasar keluarga adalah memberikan rasa memiliki, rasa aman,
kasih sayang, dan mengembangkan hubungan yang baik di antara anggota keluarga. Secara
psikososiologis keluarga berfungsi sebagai :
1. Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya.
2. Sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis.
3. Sumber kasih sayang dan penerimaan.
4.
Model pola perilaku yang tepat bagi
anak untuk belajar menjadi anggota masyarakat yang baik.
5.
Pemberi bimbingan bagi pengembangan
perilaku yang secara sosial dianggap tepat.
6. Pembentuk anak dalam memecahkan masalah yang dihadapinya
dalam rangka menyesuaikan dirinya terhadap kehidupan.
7.
Pemberi bimbingan dalam belajar
keterampilan motorik, verbal dan sosial yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri.
8. Stimulator bagi pengembangan kemampuan anak untuk mencapai
prestasi, baik di sekolah maupun di masyarakat.
9.
Pembimbing dalam mengembangkan
aspirasi.
10.
Sumber persahabatan/teman bermain
bagi anak sampai cukup usia untuk mendapatkan teman di luar rumah.
Hubungan cinta kasih dalam
keluarga tidak sebatas perasaan, akan tetapi juga menyangkut pemeliharaan, rasa
tanggung jawab, perhatian, pemahaman, respek dan keinginan untuk menumbuh
kembangkan anaka yang dicintainya. Keluarga yang hubungan antar anggotanya
tidak harmonis, penuh konflik, atau gap communication dapat mengembangkan
masalah-masalah kesehatan mental (mental illness) bagi anak. Motivasi dan
keberhasilan studi salah satunya di pengaruhi oleh lingkungan keluarga, apakah
orang tua terlalu mementingkan disiplin atau memberikan kebebasan dari pada di
siplin, ternyata keserasian atau keseimbangan keduanya sangat di perlukan. Peranan
yang di harapkan dari orang tua bagi anak adalah :
A.
Peranan Ayah
Walaupun seorang anak tidak dengan terang-terangan meminta ayahnya untuk bersikap demikian tetapi pada umumnya anak-anak mengharapkan bahwa fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan. Di dalam proses sosialisasi, seorang ayah dapat harus dapat menanamkan hal-hal yang kelak di kemudian hari, merupakan modal utama untuk dapat bertahan sendiri. Misalnya nilai kejujuran, nilai kewibawaan dan rasa tanggung jawab.
B. Peranan Ibu
ibu sangat berperan penting dalam keluarga. Karena sebagian besar anak lebih dekat dengan ibunya. Kasih saying ibu sangat di butuhkan dalam pembentukan sikap anak yang baik.
Walaupun seorang anak tidak dengan terang-terangan meminta ayahnya untuk bersikap demikian tetapi pada umumnya anak-anak mengharapkan bahwa fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan. Di dalam proses sosialisasi, seorang ayah dapat harus dapat menanamkan hal-hal yang kelak di kemudian hari, merupakan modal utama untuk dapat bertahan sendiri. Misalnya nilai kejujuran, nilai kewibawaan dan rasa tanggung jawab.
B. Peranan Ibu
ibu sangat berperan penting dalam keluarga. Karena sebagian besar anak lebih dekat dengan ibunya. Kasih saying ibu sangat di butuhkan dalam pembentukan sikap anak yang baik.
2.
Teman
sebaya yang kurang baik
Kelompok
sepermainan dan peranannya belum begitu tampak pengaruhnya pada masa
kanak-kanak, walaupun pada masa itu seorang anak sudah mempunyai sahabat-sahabat
yang terasa dekat sekali dengannya. Sahabat-sahabat itu memang di perlukan
sebagai penyaluran berbagai aspirasi yang memperkuat unsur-unsur kepribadian
yang di peroleh dari rumah. Sudah tentu bahwa sahabat juga cenderung dan
memilki kesempatan yang besar untuk memberikan pengaruh yang baik dan benar,
walaupun tidak mustahil bahwa ada sahabat yang memberikan pengaruh yang kurang
baik. Kelompok sahabat tersebut berkembang dengan lebih luas, perkembangan
lebih luas itu antara lain di sebabkan karena bertambah luas ruang lingkup
pergaulannnya, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Secara sosiologis
lingkungan budaya merupakan hasil lingkungan sosial. Hal ini di sebabkan, oleh
karena kebudayaan merupakan hasil karya, hasil cipta dan hasil rasa yang di
dasarkan pada karsa. Lingkungan budaya identik dengan nilai-nilai. Suatu nilai
merupakan pandangan yang baik atau buruk mengenai sesuatu. Biasanya nilai-nilai
terbentuk dari hasil pengalaman berinteraksi. Dari proses berinteraksi dengan
pihak-pihak lain, manusia akan mendapatkan pandangan-pandangan tertentu
mengenai sesuatu mengenai interaksi tersebut. Pengaruh lingkungan sosial maupun
budaya sebenarnya tidak berlangsung secara langsung terhadap anak-anak.
Pengaruh tersebut berlangsung melalui unsur-unsur tertentu dalam masyarakat.
3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang
kurang baik.
Lingkungan sosial adalah segala
faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan pribadi manusia, yang berasal
dari luar diri pribadi.Secara sosiologis lingkungan budaya merupakan hasil
lingkungan sosial. Hal ini di sebabkan, oleh karena kebudayaan merupakan hasil
karya, hasil cipta dan hasil rasa yang di dasarkan pada karsa. Lingkungan
budaya identik dengan nilai-nilai. Suatu nilai merupakan pandangan yang baik
atau buruk mengenai sesuatu. Biasanya nilai-nilai terbentuk dari hasil
pengalaman berinteraksi. Dari proses berinteraksi dengan pihak-pihak lain,
manusia akan mendapatkan pandangan-pandangan tertentu mengenai sesuatu mengenai
interaksi tersebut. Pengaruh lingkungan sosial maupun budaya sebenarnya a tidak
berlangsung secara langsung terhadap anak-anak. Pengaruh tersebut berlangsung
melalui unsur-unsur tertentu dalam masyarakat.
Sebagai sentral dan sekaligus anggota masyarakat, keluarga mempunyai inter-relasi dengan masyarakat di luar dirinya. Sehingga setiap individu dalam suatu keluarga berusaha untuk membawa citra keluarga di dalam masyarakat. Alam kehidupan sosial, tentu saja keluarga tidak terlepas dari kondisi-kondisi keluarga yang ada dalam masyarakat tersebut, baik norma-norma maupun nilai-nilai yang berlaku. Karena pada dasarnya norma dan nilai yang ada dalam masyarakat akan berpengaruh terhadap tindakan –tindakan yang akan di jalankan oleh keluarga. Norma dan nilai yang berlaku pada masyarakat bersifat kolektif dan mengikat, sehingga keluarga harus dapat menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku. Penyesuaian diri dengan lingkungan sosial di sebut sosial adjustment. Oleh karena manusia juga berhubungan dengan masyarakat maka tingkah lakunya tidak saja harus menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik, tetapi juga dengan lingkungan sosialnya. Penyesuaian ini merupakan penyesuaian tingkah laku terhadap linkungan, di mana di dalam lingkungan tersebut terdapat aturan-aturan atau norma-norma yang mengatur tingkah laku dalam lingkunan sosial tersebut. Lingkungan permainan anak-anak tentu saja berbeda dengan lingkungan orang-orang dewasa. Demikianlah, seorang mulai dari kecil di tuntut oleh lingkungannya untuk bertingkah laku seperti yang diatur dan di kehendaki oleh lingkungannya.
Sebagai sentral dan sekaligus anggota masyarakat, keluarga mempunyai inter-relasi dengan masyarakat di luar dirinya. Sehingga setiap individu dalam suatu keluarga berusaha untuk membawa citra keluarga di dalam masyarakat. Alam kehidupan sosial, tentu saja keluarga tidak terlepas dari kondisi-kondisi keluarga yang ada dalam masyarakat tersebut, baik norma-norma maupun nilai-nilai yang berlaku. Karena pada dasarnya norma dan nilai yang ada dalam masyarakat akan berpengaruh terhadap tindakan –tindakan yang akan di jalankan oleh keluarga. Norma dan nilai yang berlaku pada masyarakat bersifat kolektif dan mengikat, sehingga keluarga harus dapat menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku. Penyesuaian diri dengan lingkungan sosial di sebut sosial adjustment. Oleh karena manusia juga berhubungan dengan masyarakat maka tingkah lakunya tidak saja harus menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik, tetapi juga dengan lingkungan sosialnya. Penyesuaian ini merupakan penyesuaian tingkah laku terhadap linkungan, di mana di dalam lingkungan tersebut terdapat aturan-aturan atau norma-norma yang mengatur tingkah laku dalam lingkunan sosial tersebut. Lingkungan permainan anak-anak tentu saja berbeda dengan lingkungan orang-orang dewasa. Demikianlah, seorang mulai dari kecil di tuntut oleh lingkungannya untuk bertingkah laku seperti yang diatur dan di kehendaki oleh lingkungannya.
NAPZA
NAPZA
adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif
lainnya. Ada 4 hal dalam singkatan itu. Narkotika yaitu zat-zat alamiah maupun
sintetik dari bahan yang dapat menimbulkan candu yang mempunyai efek menurunkan
atau mengubah kesadaran. Alkohol merupakan zat aktif dalam berbagai
minuman keras. Di dalam alkohol terkandung etanol yang berfungsi menekan syaraf
pusat. Kemudian psikotropika yaitu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif, yaitu perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku. Sedangkan zat-zat adiktif adalah zat-zat yang
mengakibatkan ketergantungan. Zat-zat ini berbahaya karena bisa mematikan sel
otak.
a.
Narkoba
Narkoba
adalah singkatan dari narkotika
dan obat-obatan berbahaya.
Seperti ungkapan api kecil adalah kawan dan jika menjadi besar adalah lawan. Ini ungkapan yang sangat pas untuk
menggambarkan tentang narkoba.
Dalam dunia medis, narkoba bisa menjadi obat-obat yang berkhasiat untuk penyembuhan. Penggunaan narkoba dalam dunia medis adalah legal. Nah yang menjadi penyalahgunaan adalah ketika seseorang yang mengkonsumsi narkoba tanpa adanya pengawasan dari seorang ahli kesehatan atau dokter. Bila seseorang menggunakan narkoba tanpa adanya pengawasan dari dokter akan sangat membahayakan si pengguna karena umumnya narkoba mengandung zat-zat beracun yang bisa menyebabkan pengguna narkoba akan selalu ketergantungan atau kecanduan terhadap obat-obatan tersebut, merusak organ-organ tubuh, mempengaruhi berkurangnya daya pikir seseorang atau membuat pikiran menjadi tidak rasional dan kerusakan otak secara permanen. Akibat yang lebih mengerikan lagi adalah berujung pada kematian.
Dalam dunia medis, narkoba bisa menjadi obat-obat yang berkhasiat untuk penyembuhan. Penggunaan narkoba dalam dunia medis adalah legal. Nah yang menjadi penyalahgunaan adalah ketika seseorang yang mengkonsumsi narkoba tanpa adanya pengawasan dari seorang ahli kesehatan atau dokter. Bila seseorang menggunakan narkoba tanpa adanya pengawasan dari dokter akan sangat membahayakan si pengguna karena umumnya narkoba mengandung zat-zat beracun yang bisa menyebabkan pengguna narkoba akan selalu ketergantungan atau kecanduan terhadap obat-obatan tersebut, merusak organ-organ tubuh, mempengaruhi berkurangnya daya pikir seseorang atau membuat pikiran menjadi tidak rasional dan kerusakan otak secara permanen. Akibat yang lebih mengerikan lagi adalah berujung pada kematian.
b.
Minuman Keras
Jika kita minum alkohol dalam jumlah
banyak dapat menekan aktivitas otak bagian atas, sehingga menghilangkan
kesadaran. Pemakaian alkohol dalam jangka waktu lama dapat
menginduksi dan meningkatkan metabolisme obat obatan, mengurangi timbunan
vitamin A dalam hati, meningkatkan aktivitas zat-zat racun yg terdapat pada
hati dan zat zat yg dapat menimbulkan kanker, menghambat pembentukan protein
dan menyebabkan gangguan fungsi hati. Pemakain alkohol dapat menyebabkan
ketagihan sehingga termasuk dalam zat adiktif.
c.
Bahaya Lem
Lem mejadi sesuatu hal yang sangat membahayakan jika
salah digunakan. Salah satu contohnya lem Aica aibon yang banyak dipakai anak
dan remaja karena harganya murah dan memabukkan. Zat yang ada dalam lem Aica
aibon adalah zat kimia yang bisa merusak sel-sel otak dan membuat kita menjadi
tidak normal, sakit bahkan bisa meninggal. Salah satu zat yang terdapat di
dalam lem Aica aibon adalah Lysergic Acid Diethyilamide (LSD).
d.
Rokok
Rokok
dapat menyebabkan banyak penyakit yaitu :
1. Penyakit jantung
2. Penyakit paru
3. Kanker paru dan kanker lainnya
4. Diabetes
1. Penyakit jantung
2. Penyakit paru
3. Kanker paru dan kanker lainnya
4. Diabetes
5. Impotensi
6. Menimbulkan Kebutaan
7. Penyakit mulut
6. Menimbulkan Kebutaan
7. Penyakit mulut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar