UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR MELALUI
PEMBENTUKAN KELOMPOK BELAJAR ANTAR LOKAL
DISUSUN OLEH:
ARIEF NUGRAHA
NISN : 9964874859
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi dan
modernisasi ini, Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan
sesuatu yang penting. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan
suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara
itu, UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Belajar akan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui seberapa jauh
perubahan yang terjadi, perlu adanya penelitian. Begitu juga dengan yang
terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan
penilaian dari hasil belajarnya berupa prestasi belajar. Salah satu faktor yang
sejak dulu masih dalam permasalahan bagi siswa yaitu dalam memanfaatkan waktu
luangnya dengan baik. Dengan berkembangnya teknologi, siswa lebih banyak mementingkan
bermain untuk mengisi waktu luang daripada belajar. Oleh sebab itu banyak
siswa-siswi yang semangat belajarnya menurun.
Disamping itu karena kecepatan
materi yang di ajarkan oleh guru pada setiap lokal berbeda dan dengan guru yang
berbeda. Sehingga kadangkala ada suatu lokal yang sudah menyelesaikan materi,
sementara ada lokal lain yang belum menyelesaikannya. Penulis sering sekali
merasakan ketinggalan untuk beberapa
mata pelajaran dari lokal lain. Sementara teman - teman penulis yang berlainan
lokal juga merasakan hal yang sama untuk mata pelajaran yang lain. Oleh sebab itu penulis dan teman-teman penulis
merasa perlu dan berinisiatif untuk membentuk suatu kelompok belajar antar lokal, agar dapat berbagi ilmu, saling
melengkapi kekurangan dan kelebihan pelajaran dari lokal masing-masing.
1.2 Rumusan
masalah
Rumusan masalah yang diangkat penulis pada karya tulis ini adalah :
1.Apakah
pembentukan kelompok belajar antar lokal dapat meningkatkan semangat belajar
siswa ?
2. Bagaimana
cara mengatasi siswa/siswi yang ketinggalan pelajaran ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut :
- Memberikan salah satu solusi cara mengatasi ketinggalan pelajaran .
- Memberikan salah satu solusi cara meningkatkan semangat belajar.
- Meningkatkan prestasi belajar.
- Dapat memanfaatkan waktu luang.
1.4 Manfaat Penulisan
1.
Manfaat yang dapat diambil dan diharapkan dari hasil
penelitian ini adalah Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya hasil
penelitian yang telah ada sebelumnya dan memberikan gambaran mengenai pengaruh
kelompok belajar antar lokal dalam meningkatkan semangat belajar
2.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
teman-teman yang akan membuat kelompok belajar antar lokal untuk saling
menambah wawasan dan memberi motivasi belajar dalam upaya meningkatkan semangat
belajar.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Semangat Belajar
Semangat
dalam pengertian yang berkembang di masyarakat sering-kali disamakan dengan
motivasi. Oleh karena itu untuk dapat memahami dan mempunyai gambaran yang
luas, berikut ini diberikan beberapa pengertian motivasi antara lain adalah
Motivasi adalah suatu perubahan energi di
dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk
mencapai tujuan. Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan
sesuatu untuk mencapai tujuan, Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan
(energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya
dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu
itu sendiri maupun dari luar individu.
Dari
berbagai definisi yang dikemukakan diatas, dapat dikatakan bahwa motivasi
adalah kekuatan yang menyebabkan terjadinya perubahan energi dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu yang didorong karena adanya tujuan, kebutuhan
atau keinginan.
Dalam
pembahasan ini yang dimaksudkan adalah motivasi dalam belajar. Oleh karena itu
sebelum menguraikan apa itu motivasi belajar terlebih dahulu diuraikan tentang
belajar. Untuk lebih jelas akan dikemukakan beberapa pendapat:
Menurut
Sardiman, belajar adalah sebagai
rangkaian kegiatan jiwa raga psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi
manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa ranah
kognitif, efektif dan pesikomotorik.
L. Crow dan A. Crow, berpendapat bahwa belajar
adalah perubahan dalam respon tingkah laku (seperti inovasi, eliminasi atau
modifikasi respon, yang mengandung setara dengan ketetapan) yang sebagian atau
seluruhnya disebabkan oleh pengalaman. “pengalaman” yang serupa itu
terutama yang sadar, namun kadang-kadang mengandung komponen penting yang tidak
sadar, seperti biasa yang terdapat dalam belajar gerak ataupun dalam reaksinya
terhadap perangsang-perangsang yang tidak teratur, termasuk perubahan-perubahan
tingkah laku suasana emosional, namun yang lebih lazim ialah perubahan yang
berhubungan dengan bertambahnya pengetahuan simbolik atau ketrampilan gerak,
tidak termasuk perubahan-perubahan fisiologis seperti keletihan atau halangan
atau tidak fungsinya indera untuk sementara setelah berlangsungnya pasangan-pasangan
yang terus menerus
Sedangkan
pengertian lain, belajar adalah tingkah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh perubahan laku yang baru sebagai pengalaman individu
itu sendiri.
Dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah rangkaian kegiatan proses usaha
seseorang menuju perkembangan, pengetahuan dan kecakapan baru.
Sehingga
secara keseluruhan dapat didefenisikan motivasi belajar adalah, suatu daya
upaya penggerak atau pembangkit serta mengarahkan semangat seseorang untuk
melakukan perbuatan belajar.
Untuk dapat mendalami dan mempunyai suatu gambaran
yang mendalam serta jelas mengenai motivasi belajar, maka hal ini penulis
kemukakan beberapa pendapat menurut para ahli mengenai motivasi belajar, yaitu:
Menurut Tadjab, motivasi belajar adalah keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.
Menurut H. Mulyadi menyatakan bahwa motivasi belajar
adalah membangkitkan dan memberikan arah dorongan yang menyebabkan individu
melakukan perbuatan belajar
Sedangkan menurut Sadirman, motivasi belajar adalah
merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual, peranan yang luas adalah
dalam hal menimbulkan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar, siswa
yang memeliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi unuk melakukan
kegiatan belajar
2.2
Pengertian Kelompok Belajar
Belajar
Kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana anggota anggota belajar
bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk berbagi ilmu dalam memecahkan suatu
materi pembelajaran. Menurut Modjiono, metode belajar kelompok dapat diartikan
sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota
yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan
tugas-tugas belajar secara bersama-sama.
Berdasarkan
kajian terhadap berbagai literatur, maka ada beberapa teori belajar yang
relevan dan mendukung konsep kelompok belajar (Cooperatif Learning),
yaitu :
- Teori Pembelajaran Aktif (Active Learning Theory). Teori ini menyatakan bahwa belajar hendaknya melibatkan multiindera dan dilaksanakan dengan menggunakan variasi metode pembelajaran.
- Teori Belajar Akselerasi (The Accelerated Learning Theory). Teori ini menyatakan bahwa pembelajaran itu harus dirancang agar berlangsung secara tepat, menyenangkan, dan memuaskan.
- Teori Revolusi Belajar (The Learning Revolution Theory). Teori ini lebih menekankan pada suasana yang kondusif, yakni suasana relaks, tidak tegang, dan bebas dari tekanan.
- Teori Belajar Quantum (Quantum Learning Theory). Penekanan teori ini terdapat pada pencapaian ketenangan dan berfikiran positif sebelum belajar.
- Teori Kecerdasan Majemuk. Teori ini dikemukakan oleh Howard Gardner, yang menyatakan bahwa ada keberagaman otak yang meliputi kecerdasan verbal/ linguistic, musical/ ritmis, logis/ matematis, visual/ spasial, jasmaniah/ kinestetik, intrapersonal/ interpersonal, dan naturalis.
Teori
lain yang mendukung metode kelompok belajar adalah Menurut Vernon A. Magnesen,
belajar berguna untuk mendapatkan pengetahuan dari bermacam-macam cara
diantaranya membaca, mendengar, melihat, mengatakan, dan melakukan.
Kita belajar ……
10 % dari apa yang
kita baca,
20 % dari apa yang
kita dengar,
30 % dari apa yang
kita lihat,
50 % dari apa yang
kita lihat dan dengar,
70 % dari apa yang
kita katakan,
90 % dari apa yang
kita katakan dan lakukan.
(Vernon A. Magnesen)
Jadi, di
dalam kelompok belajar, kita bisa memaksimalkan hasil belajar kita dengan mengatakan
dan melakukan sehingga hasil belajar kita bisa mencapai 90%.
2.3 Tujuan
Kelompok Belajar
1. Meninggikan rasa percaya di antara anggota kelompok
belajar
2. Mengembangkan kemampuan dalam bersosialisasi.
3. Mewujudkan tingkah laku yang lebih efektif.
4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal
maupun nonverbal.
5. Meningkatkan semangat belajar.
2.4 Manfaat
Kelompok Belajar
1.Belajar kelompok dapat memotivasi semangat belajar
dan menjadi
terpacu untuk saling berkompetisi antara teman satu dengan lainnya.
2.Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara
teman. Teman yang pandai dapat mengajari dan menularkan kepandaiannya kepada
teman lainnya.
3.Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya
diskusi.
4.Bekerjasama menyelesaikan PR maupun tugas sekaligus
bersosialisasi diluar sekolah sehingga tidak membosankan.
5.Meringankan tugas karena dikerjakan bersama-sama
dengan yang lain.
6.Mengoptimalkan kemampuan berpikir dalam menanggapi
suatu permasalahan.
7.Belajar lebih menyenangkan karena dikerjakan secara
berkelompok.
2.5 Belajar
Kelompok yang Efisien
1.Jumlah anggota kelompok maksimal adalah 5 orang.
Dengan anggotakelompok yang tidak terlalu banyak diharapkan siswa bisa lebih
fokus dalam berdiskusi.
2.Tentukan materi belajar jauh-jauh hari sebelum
belajar kelompok dilaksanakan. Menentukan materi belajar sebelum belajar
kelompok dilakukan adalah sangat penting agar semua anggota bisa mempersiapkan diri
terhadap materi yang akan didiskusikan.
3.Waktu belajar kelompok minimal 2 jam tiap pertemuan
dan dilakukan 3kali dalam seminggu.
4.Ciptakan suasana belajar yang serius tapi santai.
5.Manfaatkan waktu untuk mengerjakan soal-soal yang
telah disepakati.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
3.1 Jenis Penulisan
Jenis penulisan adalah studi pustaka atau telaah pustaka,
yakni melakukan pembahasan terhadap data-data yang telah teruji kebenarannya
dari berbagai sumber dari internet, data-data yang nantinya akan dianalisis,
dibahas lalu diambil satu kesimpulan baru.
3.2 Analisis data
Dari data-data yang di peroleh, penulis beranalisis
bahwa kelompok belajar antar lokal dapt meningkatkan semangat belajar antar lokal.
Hal ini sangat berpengeruh dalam masa depan
teman-teman sekalian.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Penulis mengumpulkan data pada penelitian studi
pustaka atau telaah pustaka yang penulis lakukan ini dengan kronologis sebagai
berikut:
Pertama penulis melakukan observasi tentang semangat
belajar dan selanjutnya mengembangkan masalah tersebut dan mencari solusi
terbaik tentang masalah tersebut.
3.4 Waktu dan Tempat Penulisan
Karya tulis ini
di buat pada:
1. Waktu
: Mei – Juni
2013
2. Tempat
penulisan : Kepahiang,Bengkulu
3.5 Pertanggungjawaban Penulis
Keaslian dari
karya tulis ini dapat saya pertanggung jawabkan selaku penulis dari karya
ilmiah ini.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.2 Hasil Penelitian
Dari
hasil observasi yang dilakukan penulis, diperoleh bahwa kelompok belajar antar
lokal sangat efektif untuk meningkatkan semangat belajar teman-teman di
lingkungan sekolah, karena kelompok
belajar antar lokal yang penulis bentuk, semangat belajar dan prestasi seluruh
anggotanya meningkat. Sehingga banyak teman-teman yang ingin ikut bergabung.
1.3 Pembahasan Masalah
Dalam hal ini, kita dapat memberikan
motivasi kepada teman-teman dan mengajak untuk dapat membuat kelompok belajar
antar kelas yang dapat membantu teman-teman agar dapat meningkatkan semangat
belajar dan dapat mengatasi ketertinggalan suatu materi pelajaran yang ada di sekolah.
Dalam hal ini juga kita juga dapat memanfaatkan waktu luang untuk belajar agar
dapat meningkatkan semangat dan prestasi belajar kita.
Tahap-tahap yang dapat di lakukan untuk
membentuk kelompok belajar antar lokal adalah sebagai berikut :
A. Tahap
1
Mengumpulkan teman-teman
yang berasal dari lokal yang berbeda, yang selama ini sering bertanya tentang
pelajaran kepada penulis,dan penulis juga sering bertanya kepada mereka. Lalu
penulis mengajukan usul untuk membentuk kelompok belajar.Teman-teman penulis
menyambut baik usul ini.
B. Tahap
2
Menyusun rencana kegiatan belajar kelompok mulai dari waktu, tempat dan
materi pelajaran yang akan dibahas. Dalam hal ini waktu, tempat dan materi
pelajaran yang akan dibahas dapat ditentukan kapan saja atas kesepakatan
anggota.
C. Tahap
3
Melaksanakan kegiatan
kelompok belajar berdasarkan hasil kesepakatan yang telah di dapat. Di tahap
ini anggota yang merasa tertinggal materi pelajaran dapat meminta kepada
anggota yang sudah menyelesaikan materi untuk menjelaskan kepada seluruh
anggota. Kemudian materi yang dipelajari itu dapat didiskusikan bersama seluruh
anggota kelompok.
D. Tahap
4
Selalu mengulangi kegiatan
kelompok belajar secara terus menerus. Selain kegiatan ini dpat dimanfaatkan
untuk ketertinggalan pelajarandari lokal lain, juga dapat digunakan untuk
menyamakan persepsi tentang materi pelajaran yang sama dari guru yang berbeda,
agar dapat lebih memahami materi pelajaran tersebut
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam karya tulis ilmiah ini
dapat kita simpulkan bahwa:
1.
Kelompok belajar antar lokal dapat
membuat siswa-siswa menjadi lebih semangat belajar
2. Teman-teman yang ketinggalan pelajaran
dapat di atasi dengan kelompok belajar antar lokal. Oleh sebab itu teman-teman
dapat menyadari dan mengerti tentang kelompok belajar tersebut.
3.
Teman-teman kelompok belajar antar lokal
dapat saling
membantu teman yang lain dalam mengatasi kesulitan dalam kegiatan belajar.
4.
Dapat saling memberi motivasi dalam
belajar.
5. Kelompok
belajar antar lokal dapat menumbuhkan sikap sosial dan saling menghargai dan
dan menghormatinya, sehingga mampu membuat hubungan sosial dengan baik,
3.2 Saran
1.
Masih perlu di lakukan penelitian lebih
lanjut.
2. Bagi
teman-teman yang merasa ketinggalan pelajaran dengan lokal lain agar dapat
membentuk kelompok belajar antar lokal.
3. Bagi teman-teman
yang disekolahnya hanya ada satu lokal setiap kelas bisa membuat kelompok
belajar antar sekolah untuk kelas yang sama.
Daftar
Pustaka
Batara Raya
Media. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, (www.batararayamedia.com), diakses 7 Februari 2012.
Departemen
pendidikan nasional. (2003). Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system
pendidikan nasional. Jakarta: DEPDIKNAS
Ibrahim M, 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya :
Universitas Surabaya
L, Crow dan
A. Crow. 1989. Psychology Pendidikan.
Yogyakarta : Nurcahaya
Magnesen, V.1983. Innovatve abstracks 5:25 National
Institute for staff and organizational Development. University of texas. Austin, Texas
Moh.Roqib.
2009. Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: LkiS Printing Cemerlang
Mulyadi. 1991. Psikologi Pendidikan. Malang : Biro
Ilmiah, FT. IAIN Sunan Ampel
Sardiman
A. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta : CV. Rajawali Pers.
Sholeh MH. 2011. Metode edutainment. Yogyakarta: Diva
Press
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta
Tabrani
Rusyan, dkk. 1989. Pendekatan dalam
Proses Belajar Mengajar. Bandung : CV. Remaja Rosdakarya.
Wildanrahmatullah.
Karya ilmiah pembelajaran kelompk. http://wildanrahmatullah.com 1 Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar