nama artikel

Senin, 10 Juni 2013

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR MELALUI PEMBENTUKAN KELOMPOK BELAJAR ANTAR LOKAL


 
UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR MELALUI PEMBENTUKAN KELOMPOK BELAJAR ANTAR LOKAL                  



DISUSUN OLEH:
ARIEF NUGRAHA
NISN : 9964874859
  







Bab I
Pendahuluan
1.1     Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi dan modernisasi ini, Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara itu, UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penelitian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya berupa prestasi belajar. Salah satu faktor yang sejak dulu masih dalam permasalahan bagi siswa yaitu dalam memanfaatkan waktu luangnya dengan baik. Dengan berkembangnya teknologi, siswa lebih banyak mementingkan bermain untuk mengisi waktu luang daripada belajar. Oleh sebab itu banyak siswa-siswi yang semangat belajarnya menurun.
Disamping itu karena kecepatan materi yang di ajarkan oleh guru pada setiap lokal berbeda dan dengan guru yang berbeda. Sehingga kadangkala ada suatu lokal yang sudah menyelesaikan materi, sementara ada lokal lain yang belum menyelesaikannya. Penulis sering sekali merasakan ketinggalan  untuk beberapa mata pelajaran dari lokal lain. Sementara teman - teman penulis yang berlainan lokal juga merasakan hal yang sama untuk mata pelajaran yang lain.  Oleh sebab itu penulis dan teman-teman penulis merasa perlu dan berinisiatif untuk membentuk suatu kelompok belajar antar lokal, agar dapat berbagi ilmu, saling melengkapi kekurangan dan kelebihan pelajaran dari lokal masing-masing.

1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah yang diangkat penulis pada karya tulis ini adalah :
1.Apakah pembentukan kelompok belajar antar lokal dapat meningkatkan semangat belajar siswa ?
2. Bagaimana cara mengatasi siswa/siswi yang ketinggalan pelajaran ?

1.3 Tujuan  Penulisan
Tujuan dari karya tulis ini adalah sebagai  berikut :
  1. Memberikan salah satu solusi cara mengatasi  ketinggalan pelajaran .
  2. Memberikan salah satu solusi cara meningkatkan semangat belajar.
  3. Meningkatkan prestasi belajar.
  4. Dapat memanfaatkan waktu luang.

1.4 Manfaat Penulisan
1.      Manfaat yang dapat diambil dan diharapkan dari hasil penelitian ini adalah Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian yang telah ada sebelumnya dan memberikan gambaran mengenai pengaruh kelompok belajar antar lokal dalam meningkatkan semangat belajar
2.      Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi teman-teman yang akan membuat kelompok belajar antar lokal untuk saling menambah wawasan dan memberi motivasi belajar dalam upaya meningkatkan semangat belajar.



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Semangat Belajar
Semangat dalam pengertian yang berkembang di masyarakat sering-kali disamakan dengan motivasi. Oleh karena itu untuk dapat memahami dan mempunyai gambaran yang luas, berikut ini diberikan beberapa pengertian motivasi antara lain adalah
 Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan, Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri maupun dari luar individu.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan diatas, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah kekuatan yang menyebabkan terjadinya perubahan energi dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Dalam pembahasan ini yang dimaksudkan adalah motivasi dalam belajar. Oleh karena itu sebelum menguraikan apa itu motivasi belajar terlebih dahulu diuraikan tentang belajar. Untuk lebih jelas akan dikemukakan beberapa pendapat:
Menurut Sardiman, belajar adalah sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa ranah kognitif, efektif dan pesikomotorik.
L. Crow dan A. Crow, berpendapat bahwa belajar adalah perubahan dalam respon tingkah laku (seperti inovasi, eliminasi atau modifikasi respon, yang mengandung setara dengan ketetapan) yang sebagian atau seluruhnya disebabkan oleh pengalaman. “pengalaman” yang serupa itu terutama yang sadar, namun kadang-kadang mengandung komponen penting yang tidak sadar, seperti biasa yang terdapat dalam belajar gerak ataupun dalam reaksinya terhadap perangsang-perangsang yang tidak teratur, termasuk perubahan-perubahan tingkah laku suasana emosional, namun yang lebih lazim ialah perubahan yang berhubungan dengan bertambahnya pengetahuan simbolik atau ketrampilan gerak, tidak termasuk perubahan-perubahan fisiologis seperti keletihan atau halangan atau tidak fungsinya indera untuk sementara setelah berlangsungnya pasangan-pasangan yang terus menerus
Sedangkan pengertian lain, belajar adalah tingkah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan laku yang baru sebagai pengalaman individu itu sendiri.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah rangkaian kegiatan proses usaha seseorang menuju perkembangan, pengetahuan dan kecakapan baru.
Sehingga secara keseluruhan dapat didefenisikan motivasi belajar adalah, suatu daya upaya penggerak atau pembangkit serta mengarahkan semangat seseorang untuk melakukan perbuatan belajar.
Untuk dapat mendalami dan mempunyai suatu gambaran yang mendalam serta jelas mengenai motivasi belajar, maka hal ini penulis kemukakan beberapa pendapat menurut para ahli mengenai motivasi belajar, yaitu:
Menurut Tadjab, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.
Menurut H. Mulyadi menyatakan bahwa motivasi belajar adalah membangkitkan dan memberikan arah dorongan yang menyebabkan individu melakukan perbuatan belajar
Sedangkan menurut Sadirman, motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual, peranan yang luas adalah dalam hal menimbulkan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar, siswa yang memeliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi unuk melakukan kegiatan belajar

2.2 Pengertian Kelompok Belajar
Belajar Kelompok adalah sebuah model pembelajaran dimana anggota anggota belajar bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk berbagi ilmu dalam memecahkan suatu materi pembelajaran. Menurut Modjiono, metode belajar kelompok dapat diartikan sebagai format belajar mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama.
            Berdasarkan kajian terhadap berbagai literatur, maka ada beberapa teori belajar yang relevan dan mendukung konsep kelompok belajar (Cooperatif Learning), yaitu :
  1. Teori Pembelajaran Aktif (Active Learning Theory). Teori ini menyatakan bahwa belajar hendaknya melibatkan multiindera dan dilaksanakan dengan menggunakan variasi metode pembelajaran.
  2. Teori Belajar Akselerasi (The Accelerated Learning Theory). Teori ini menyatakan bahwa pembelajaran itu harus dirancang agar berlangsung secara tepat, menyenangkan, dan memuaskan.
  3. Teori Revolusi Belajar (The Learning Revolution Theory). Teori ini lebih menekankan pada suasana yang kondusif, yakni suasana relaks, tidak tegang, dan bebas dari tekanan.
  4. Teori Belajar Quantum (Quantum Learning Theory). Penekanan teori ini terdapat pada pencapaian ketenangan dan berfikiran positif sebelum belajar.
  5. Teori Kecerdasan Majemuk. Teori ini dikemukakan oleh Howard Gardner, yang menyatakan bahwa ada keberagaman otak yang meliputi kecerdasan verbal/ linguistic, musical/ ritmis, logis/ matematis, visual/ spasial, jasmaniah/ kinestetik, intrapersonal/ interpersonal, dan naturalis.

Teori lain yang mendukung metode kelompok belajar adalah Menurut Vernon A. Magnesen, belajar berguna untuk mendapatkan pengetahuan dari bermacam-macam cara diantaranya membaca, mendengar, melihat, mengatakan, dan melakukan.
Kita belajar ……
10 % dari apa yang kita baca,
20 % dari apa yang kita dengar,
30 % dari apa yang kita lihat,
50 % dari apa yang kita lihat dan dengar,
70 % dari apa yang kita katakan,
90 % dari apa yang kita katakan dan lakukan.
(Vernon A. Magnesen)
Jadi, di dalam kelompok belajar, kita bisa memaksimalkan hasil belajar kita dengan  mengatakan dan melakukan sehingga hasil belajar kita bisa mencapai 90%.

2.3 Tujuan Kelompok Belajar
1. Meninggikan rasa percaya di antara anggota kelompok belajar
2. Mengembangkan kemampuan dalam bersosialisasi.
3. Mewujudkan tingkah laku yang lebih efektif.
4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal.
5. Meningkatkan semangat belajar.

2.4 Manfaat Kelompok Belajar
1.Belajar kelompok dapat memotivasi semangat belajar dan menjadi terpacu untuk saling berkompetisi antara teman satu dengan lainnya.
2.Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman. Teman yang pandai dapat mengajari dan menularkan kepandaiannya kepada teman lainnya.
3.Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi.
4.Bekerjasama menyelesaikan PR maupun tugas sekaligus bersosialisasi diluar sekolah sehingga tidak membosankan.
5.Meringankan tugas karena dikerjakan bersama-sama dengan yang lain.
6.Mengoptimalkan kemampuan berpikir dalam menanggapi suatu permasalahan.
7.Belajar lebih menyenangkan karena dikerjakan secara berkelompok.

2.5 Belajar Kelompok yang Efisien
1.Jumlah anggota kelompok maksimal adalah 5 orang. Dengan anggotakelompok yang tidak terlalu banyak diharapkan siswa bisa lebih fokus dalam berdiskusi.
2.Tentukan materi belajar jauh-jauh hari sebelum belajar kelompok dilaksanakan. Menentukan materi belajar sebelum belajar kelompok dilakukan adalah sangat penting agar semua anggota bisa mempersiapkan diri terhadap materi yang akan didiskusikan.
3.Waktu belajar kelompok minimal 2 jam tiap pertemuan dan dilakukan 3kali dalam seminggu.
4.Ciptakan suasana belajar yang serius tapi santai.
5.Manfaatkan waktu untuk mengerjakan soal-soal yang telah disepakati.




BAB III
METODOLOGI PENULISAN
3.1 Jenis Penulisan
Jenis penulisan adalah studi pustaka atau telaah pustaka, yakni melakukan pembahasan terhadap data-data yang telah teruji kebenarannya dari berbagai sumber dari internet, data-data yang nantinya akan dianalisis, dibahas lalu diambil satu kesimpulan baru.

3.2 Analisis data
Dari data-data yang di peroleh, penulis beranalisis bahwa kelompok belajar antar lokal dapt meningkatkan semangat belajar antar lokal.
Hal ini sangat berpengeruh dalam masa depan teman-teman sekalian.

3.3 Teknik Pengumpulan Data
Penulis mengumpulkan data pada penelitian studi pustaka atau telaah pustaka yang penulis lakukan ini dengan kronologis sebagai berikut:
Pertama penulis melakukan observasi tentang semangat belajar dan selanjutnya mengembangkan masalah tersebut dan mencari solusi terbaik tentang masalah tersebut.

3.4 Waktu dan Tempat Penulisan
Karya tulis ini di buat pada:
1.      Waktu                              : Mei – Juni 2013
2.      Tempat penulisan             : Kepahiang,Bengkulu

3.5 Pertanggungjawaban Penulis
Keaslian dari karya tulis ini dapat saya pertanggung jawabkan selaku penulis dari karya ilmiah ini.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.2  Hasil Penelitian
            Dari hasil observasi yang dilakukan penulis, diperoleh bahwa kelompok belajar antar lokal sangat efektif untuk meningkatkan semangat belajar teman-teman di lingkungan sekolah,  karena kelompok belajar antar lokal yang penulis bentuk, semangat belajar dan prestasi seluruh anggotanya meningkat. Sehingga banyak teman-teman yang ingin ikut bergabung.
1.3  Pembahasan Masalah
            Dalam hal ini, kita dapat memberikan motivasi kepada teman-teman dan mengajak untuk dapat membuat kelompok belajar antar kelas yang dapat membantu teman-teman agar dapat meningkatkan semangat belajar dan dapat mengatasi ketertinggalan suatu materi pelajaran yang ada di sekolah. Dalam hal ini juga kita juga dapat memanfaatkan waktu luang untuk belajar agar dapat meningkatkan semangat dan prestasi belajar kita. 
            Tahap-tahap yang dapat di lakukan untuk membentuk kelompok belajar antar lokal adalah sebagai berikut :
A.    Tahap 1
Mengumpulkan teman-teman yang berasal dari lokal yang berbeda, yang selama ini sering bertanya tentang pelajaran kepada penulis,dan penulis juga sering bertanya kepada mereka. Lalu penulis mengajukan usul untuk membentuk kelompok belajar.Teman-teman penulis menyambut baik usul ini.

B.     Tahap 2
Menyusun rencana kegiatan belajar kelompok mulai dari waktu, tempat dan materi pelajaran yang akan dibahas. Dalam hal ini waktu, tempat dan materi pelajaran yang akan dibahas dapat ditentukan kapan saja atas kesepakatan anggota.

C.    Tahap 3
Melaksanakan kegiatan kelompok belajar berdasarkan hasil kesepakatan yang telah di dapat. Di tahap ini anggota yang merasa tertinggal materi pelajaran dapat meminta kepada anggota yang sudah menyelesaikan materi untuk menjelaskan kepada seluruh anggota. Kemudian materi yang dipelajari itu dapat didiskusikan bersama seluruh anggota kelompok.

D.    Tahap 4
Selalu mengulangi kegiatan kelompok belajar secara terus menerus. Selain kegiatan ini dpat dimanfaatkan untuk ketertinggalan pelajarandari lokal lain, juga dapat digunakan untuk menyamakan persepsi tentang materi pelajaran yang sama dari guru yang berbeda, agar dapat lebih memahami materi pelajaran tersebut


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam karya tulis ilmiah ini dapat kita simpulkan bahwa:
1.      Kelompok belajar antar lokal dapat membuat siswa-siswa menjadi lebih semangat belajar
2.    Teman-teman yang ketinggalan pelajaran dapat di atasi dengan kelompok belajar antar lokal. Oleh sebab itu teman-teman dapat menyadari dan mengerti tentang kelompok belajar tersebut.
3.      Teman-teman kelompok belajar antar lokal dapat saling membantu teman yang lain dalam mengatasi kesulitan dalam kegiatan belajar.
4.      Dapat saling memberi motivasi dalam belajar.
5.  Kelompok belajar antar lokal dapat menumbuhkan sikap sosial dan saling menghargai dan dan menghormatinya, sehingga mampu membuat hubungan sosial dengan baik,

3.2 Saran
1.      Masih perlu di lakukan penelitian lebih lanjut.
2.  Bagi teman-teman yang merasa ketinggalan pelajaran dengan lokal lain agar dapat membentuk kelompok belajar antar lokal.
3.  Bagi teman-teman yang disekolahnya hanya ada satu lokal setiap kelas bisa membuat kelompok belajar antar sekolah untuk kelas yang sama.





Daftar Pustaka


Batara Raya Media. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, (www.batararayamedia.com), diakses 7 Februari 2012.
Departemen pendidikan nasional. (2003). Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Jakarta: DEPDIKNAS
Ibrahim M, 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Surabaya
L, Crow dan A. Crow. 1989. Psychology Pendidikan. Yogyakarta : Nurcahaya
Magnesen, V.1983. Innovatve abstracks 5:25 National Institute for staff and organizational Development.  University of texas. Austin, Texas
Moh.Roqib. 2009. Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: LkiS Printing Cemerlang
Mulyadi. 1991. Psikologi Pendidikan. Malang : Biro Ilmiah, FT. IAIN Sunan Ampel
Sardiman A. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV. Rajawali Pers.
Sholeh MH. 2011. Metode edutainment. Yogyakarta: Diva Press
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Tabrani Rusyan, dkk. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : CV. Remaja Rosdakarya.
Tadjab MA. 1994.  Ilmu Pendidikan.Surabaya: Karya Abditama.
Wildanrahmatullah. Karya ilmiah pembelajaran kelompk. http://wildanrahmatullah.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar